Malang
Kota ini merupakan kota pariwisata karena alamnya yang menawan yang dikelilingi oleh pegunungan serta udaranya yang sejuk.
“ Kutinggalkan setengah hatiku disana, kota dingin Malang yang selalu kurindukan”
Pariwisata
Malang terkenal sebagai kota bunga karena banyaknya bunga yang menghiasi kota. Kota Malang juga merupakan kota seni karena banyaknya kesenian khas dari kota ini, mulai dari tarian hingga pertunjukan.
Kota Malang menyimpan berbagai macam peninggalan bersejarah. Kota ini menyimpan peninggalan masa Kerajaan Kanjuruhan hingga Belanda. Peninggalan Belanda pada umumnya berupa bangunan-bangunan kuno seperti Gereja Kayutangan yang berarsitektur gotik. Malang pun mengadakan berbagai acara untuk melestarikan cagar budayanya, salah satunya seperti Festival Malang Tempo Doeloe. Malang pun memiliki banyak peninggalan sejarah yang menjadi markah tanah seperti Tugu Malang (Alun-Alun Bundar).
Pariwisata di Kota Malang cukup besar. Pada tahun 2016, tercatat jumlah wisatawan domestik di Kota Malang berjumlah 3.987.074 orang, sedangkan wisatawan mancanegara sejumlah 9.535 orang. Jumlah wisatawan tahun 2016 merupakan suatu lonjakan yang signifikan dari tahun sebelumnya. Dengan melihat bukti tersebut, pemerintah optimis jumlah kunjungan wisatawan, terutama mancanegara akan terus meningkat.
Malang dikenal memiliki banyak sekali kampung tematik yang bernuansa pedesaan dan khas. Di antaranya, yang paling terkenal adalah Kampung Wisata Jodipan (Kampung Warna-Warni), kampung warna-warni pertama di Indonesia yang menjadi salah satu destinasi favorit di Kota Malang. Selain itu, ada juga Kampung Tridi yang terletak di seberang Kampung Warna-Warni yang terkenal akan karya seni mural di dinding-dinding perumahannya, seperti Haji Lane di Singapura. Kedua kampung tersebut dihubungkan oleh sebuah jembatan kaca. Keduanya merupakan tempat selfie favorit para wisatawan.
Selain itu, ada juga kampung wisata di Kota Malang yang terkenal akan keramahan lingkungannya dan kehijauannya. Di antaranya adalah Kampung Glintung Go Green (3G) yang terletak di Purwantoro dan Kampung Bamboo Mewek di Tunjungsekar. Keramahan lingkungan di Kampung 3G dapat dilihat dari penuhnya kampung oleh tanaman. Kampung 3G pun merupakan kampung konservasi air pertama di Indonesia. Sedangkan, Kampung Bamboo Mewek dianggap ramah lingkungan karena penuh dengan pohon dan bambu serta merupakan kampung konservasi.
Sebagai kota berbudaya, Malang pun memiliki kampung-kampung budaya. Kampung Budaya Polowijen adalah salah satunya. Kampung ini dianggap sebagai kampung budaya karena menyimpan dan menampilkan berbagai situs warisan budaya: topeng malangan, makam Mbah Reni, pembuat topeng malangan pertama, dan Sumur Windu, tempat pemandian Ken Dedes pada zaman dahulu. Kampung ini pun memiliki perpustakaan unik yang terletak di gazebo. Selain kampung tersebut, ada juga Kampung Topeng Malangan. Sesuai namanya, mulai dari gerbang menuju kawasan tersebut, pengunjung akan disambut ratusan topeng dengan aneka warna dan berbagai karakter seperti dalam kisah-kisah panji.
Warisan Kuliner
Kota Malang merupakan kota kuliner, terutama kuliner dengan harga terjangkau. Banyaknya kuliner berharga murah disebabkan oleh penduduk kota Malang yang sebagian besar merupakan pelajar dan mahasiswa dari seluruh Indonesia. Hidangan khas Malang, Jawa, Indonesia, hingga Eropa ada di Malang karena Malang merupakan kota multikultural. Dalam perihal makanan, kota Malang juga dikenal memiliki banyak warung yang cukup legendaris dan telah bertahan lama hingga puluhan tahun. Toko-toko tersebut, antara lain Toko Oen yang berdiri sejak 1930, Warung Tahu Telur Lonceng yang berdiri pada awal 1900-an hingga disebut sebagai makanan zaman kolonial hingga milenial dan Gerai Putu Lanang Celaket yang berdiri sejak 1935.
Wisata kuliner di kota pun dicampuradukkan dengan Festival Malang Tempo Doeloe. Dalam festival tersebut, dijuallah berbagai sajian kuliner zaman dahulu, mulai dari cenil, putu, sampai grendul. Jajanan zaman dahulu seperti tebu, gulali, dan kerupuk miller pun dijual pada festival tahun 2012. Gulali yang dijual bukan main-main karena gulali tersebut berupa gulali cetak sehingga bisa dibentuk-bentuk seperti jagung, naga, ataupun bunga.
Transportasi
Dinas Perhubungan Kota Malang mengoperasikan angkutan kota. Layanan tersebut melayani baik di pusat, maupun pinggiran kota. Sekarang terdapat 25 trayek angkutan kota di kota Malang.
Stasiun Malang yang terletak di tengah kota merupakan stasiun utama kota dan melayani penumpang dengan jumlah yang mencapai 5 ribu orang per hari. Stasiun tersebut merupakan stasiun kereta api terbesar di Kota Malang dan menghubungkan Malang dengan kota-kota besar di Indonesia lainnya. Selain Stasiun Malang, kota ini memiliki dua stasiun lain, yaitu Stasiun Malang Kotalama dan Stasiun Blimbing.
Kota Malang juga dilayani oleh Bandara Abdul Rachman Saleh yang terletak di kabupaten. Bandara ini menghubungkan kota dengan kota-kota dalam negeri seperti Jakarta dan Makassar. Meskipun bisa mengeluarkan visa kedatangan, Bandara Abdul Rachman Saleh hanya melayani rute domestik sehingga penumpang internasional Kota Malang akan dilayani oleh Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo.
Tentukan tujuan wisata sesuai dengan pilihan perjalananmu.